Rabu, 26 September 2012

Presentasi Rutin Setiap Jum'at



Saya (pa Taqwa) sedang memberikan motivasi umroh kepada peserta yang hadir, "saya sangat yakin Anda semua sudah Niat tapi sayangnya Anda belum Azzam.. niat jika hanya sebatas di mulut, di fikiran dan di hati saja itu namanya masih niat ingsun, tapi beda jika Anda sudah membuktikan niat Anda dengan mendaftarkan diri Anda ke Afitour..walaupun Anda baru menyetorkan DP Umroh senilai Rp.2.800.000 maka niat Anda sudah berubah nama menjadi AZZAM".

Azzam berarti Anda sudah memulai langkah awal sebagai bukti Anda serius mau melaksanakan Ibadah Umroh. Ya kalau ga sekarang kapan lagi?? karena penghalang sesungguhnya bukanlah masalah harga atau kurangnya biaya, tapi yang menjadi penghalang sesungguhnya yaitu bila kita sakit parah atau bila ajal telah menjemput... so jangan tunda-tunda lagi ya pak..bu...segeralah daftar agar bisa menunaikan Ibadah Haji, minimal segeralah melaksanakan Ibadah Umroh terlebih dahulu...setuju??


Membeli Kebun di Syurga


 
Oleh: Dadi M. Hasan Basri

Suatu ketika, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bersedekah, di surga nanti, ia akan memiliki seperti yang ia sedekahkan.”

Abu Dahdah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, aku memiliki dua kebun. Apabila salah satunya kusedekahkan, apakah kelak aku akan memiliki kebun seperti itu di surga?’ 
 
Rasulullah SAW menjawab, “Benar.”Abu Dahdah kembali bertanya, “Apakah istri (Ummu Dahdah) dan anak-anakku juga akan bersamaku di surga?” Rasulullah SAW menjawab, “Benar.”

Abu Dahdah pun membulatkan tekadnya untuk menyedekahkan kebunnya yang terbaik. Sesampainya di kebun itu, ia berjumpa dengan istri dan anak-anaknya. Ia pun menegaskan kepada mereka, “Aku akan menyedekahkan kebun ini. Dengan begitu, aku membeli kebun seperti ini di surga. Adapun engkau, istriku, akan bersamaku dan seluruh anak kita.”

Tiba-tiba saja meneteslah air mata bahagia dari kedua pelupuk mata istrinya yang beriman itu. Istri Abu Dahdah lalu berkata, “Semoga yang engkau jual dan beli diberkati Allah SWT, wahai suamiku.” Istri Abu Dahdah kemudian segera memanggil anak-anaknya dan meninggalkan kebun itu karena sudah bukan milik mereka lagi. Akhirnya, kebun itu menjadi milik umat Islam yang miskin.

Kisah di atas dikutip oleh al-Kalbi dalam tafsirnya saat menjelaskan surah al-Baqarah ayat 245:
“Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjamannya yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”
*******
Kisah ini juga diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib. Kisah ini mengingatkan kita bahwa apa yang tengah kita genggam sekarang ini, apa yang kita miliki kini, pada hakikatnya tidaklah memiliki arti apa-apa bila tidak kita infakkan, bila tidak kita sedekahkan di jalan Allah.

Harta yang diperhitungkan oleh Allah untuk diberi balasan kenikmatan surga bukanlah harta yang kita peroleh kemudian kita simpan, melainkan harta yang kita peroleh dengan jalan yang halal kemudian kita infakkan (nafkahkan) dan kita sedekahkan.

Abu Dahdah, seorang sahabat Nabi, ketika mendengar bahwa sedekah yang kita berikan akan diganti oleh Allah dengan ganti yang setimpal, bahkan lebih, dengan segera menginfakkan salah satu dari dua kebunnya, bahkan kebunnya yang terbaik. Ia berharap Allah akan menggantinya dengan kebun serupa di surga kelak.

Kisah ini dapat kita jadikan bahan renungan dan cerminan, apakah sudah seperti itu upaya kita untuk mendapatkan hal yang sepadan di akhirat kelak dengan apa yang kita infakkan di dunia ini. Apakah infak dan sedekah yang kita keluarkan hanyalah serpihan-serpihan kecil atau remah-remah dari harta kita yang tidak berarti dan tidak kita perhitungkan?

Seorang teman pernah berseloroh, “Bila Anda merasa berat sewaktu berinfak dengan sepuluh ribu rupiah, tetapi merasa ringan sewaktu berinfak dengan seribu rupiah, seukuran itu pulalah kualitas Anda. Semakin ringan Anda mengeluarkan infak dalam jumlah yang semakin besar dalam kemampuan Anda, sebesar itu pulalah kualitas Anda.”

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman,“Berikan hartamu maka Aku akan memberi kepadamu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Karena itu, jangan ragu-ragu untuk berinfak dan bersedekah. Biarkanlah diri Anda memberi. Bila Anda melakukannya dengan ikhlas dan kerendahan hati, banyak berkah Ilahi yang mengalir kepada Anda.
Tujuh manfaat bersedekah:
1. membebaskan dari kesulitan,
2. menyembuhkan penyakit,
3. memelihara harta benda,
4. meredakan murka Allah,
5. menarik cinta kasih manusia,
6. membuat hati yang keras menjadi lembut, dan
7. menambah keberkahan usia.
Dalam sebuah pepatah dikatakan, “Sebaik-baik harta adalah yang kamu infakkan
(sedekahkan) dan sebaik-baik ilmu adalah yang memberimu guna.”

Itenery Umroh Sahrul Gunawan

Hari 01 : JAKARTA – JEDDAH – MADINAH – Pelepasan dan Doa Safar
Jamaah berkumpul di Bandara Soekarno Hatta 4 Jam sebelum keberangkatan. Take off menuju Jeddah. Tiba di Jeddah meneruskan perjalanan ke Madinah menggunakan Bis AC. Tiba di Madinah Check in hotel dan istirahat.

Hari 02 : MADINAH – Ziarah Raudhah,Makam Nabi dan Baqi
Morning call untuk Sholat Tahajud dan Sholat Subuh di Masjid Nabawi. Sarapan Pagi di Hotel. Ziarah Raudhah, makam Baqi dan Makam sahabat-sahabat Nabi di Baqi. Shalat Dzuhur di Masjid Nabawi. Makan siang di Hotel, Ba`da Ashar Tausiah bersama Assatidz Afitour. Shalat Maghrib dan Isya di Masjid Nabawi. Makan Malam di Hotel. Istirahat di Hotel.

Hari 03 : MADINAH – Ziarah Kota Madinah dan Manasik Umroh
Morning call untuk Sholat Tahajud dan Shalat Subuh di Masjid Nabawi sarapan pagi di hotel. Ziarah Kota Madinah, mengunjungi: Masjid Quba, Jabal Uhud makam Syaidina Hamzah, Qiblatain, Masjid Sab`ah, Kebun Kurma dan Jabal Magnet (tantative). Makan siang di Hotel Shalat Dzuhur di Masjid Nabawi dan memperbanyak ibadah wajib dan sunah. Ba`da Ashar manasik singkat untuk bersiap umroh keesokan hari. Shalat Maghrib dan Isya di Masjid Nabawi, Makan Malam di Hotel. Istirahat di Hotel

Hari 04 : MADINAH – MAKKAH – Miqot Umroh, Umroh Wajib
Morning call untuk Sholat Tahujud dan Sholat Subuh di Masjid Nabawi, sarapan pagi di Hotel. Ziarah Raudhah dan memperbanyak ibadah wajib dan sunnah di Masjid Nabawi. Persiapan check out hotel dan bersiap untuk Ihram dan berangkat Umroh ke Mekkah. Ba`da Dzuhur berangkat ke Makkah dengan mengambil Miqot di Bir Ali. Tiba di Makkah Melaksanakan Umroh (Tawaf, Sai dan Tahalul) yang akan dipandu dan dibimbing oleh Pembimbing Ibadah.

Hari 05 : MAKKAH – Tausiah Makkah
Shalat Subuh di Masjidil Haram. Sarapan Pagi di Hotel. Jamaah diminta istirahat sampai waktu sholat dzuhur. Shalat Dzuhur di Masjidil Haram dan memperbanyak ibadah wajib dan sunnah di Masjidil Haram. Ba`da Ashar Tausiah bersama Assatidz dan mereview pelaksanaan Ibadah Umroh yang sudah dilaksanakan. Menuju Masjidil Haram Sholat Maghrib dan Isya. Makan Malam di Hotel. Istirahat di Hotel.

Hari 06 : MAKKAH – Ziarah Kota Makkah dan Umrah Kedua
Morning call untuk Sholat Tahajjud dan Sholat Subuh di Masjidil Haram. Jam 7 pagi akan Ziarah Kota Makkah, mengunjungi : Jabal Tsur, Masjid Namirah, Arafah, Jabal Rahmah, Muzdalifah, Mina, Jabal Nur, Ji`ronah untuk mengambil Miqat Umroh II (bagi yang ingin melaksanakan). Melewati makam ma`la (Siti Khodijah RA). Sholat Dzuhur, Tawaf dan Sa`i bagi yang melaksanakan. Melakukan Ibadah Sholat Wajib dan memperbanyak Ibadah Sunnah di Masjidil Harom. Makan Malam dan Istirahat di Hotel.

Hari 07 : MAKKAH – Tausiah
Morning call untuk Sholat Subuh di Masjidil Haram. Sebelum Sholat subuh akan dilakukan doa bersama di depan Multazam sekaligus konsultasi masing-masing bersama Pembimbing Ibadah. Teknis dan pelaksanaan akan diatur di tanah suci. Memperbanyak ibadah wajib dan sunnah di Masjidil Haram. Ba`da Ashar Tausiah bersama Assatidz. Menuju Masjidil Haram dan Shalat Maghrib dan Isya. Makan Malam di Hotel. Istirahat di Hotel.

Hari 08 : MEKAH – JEDDAH – JAKARTA –
Tawaf Wada, Islah dan City Tour Jeddah Morning call untuk Shola Tahajjud dan Sholat Subuh di Hotel. Sebelum Sholat subuh akan dilakukan doa bersama di depan Multazam bersama Pembimbing Ibadah.
Sarapan pagi pagi di hotel. Melakukan Thawaf Wada (waktu dan pelaksanaan akan diatur di tanah suci sesuai kondisi). Check out hotel dan bersiap menuju Jeddah untuk melakukan city tour Jeddan. 4 Jam sebelum keberangkatan jamaah sudah harus berapa di Bandara King Abdul Aziz – JEDDAH. Check in keimigrasian (bersama Muhrim). Take off ke Jakarta.

Hari 09 : JAKARTA – Rombongan Berpisah di Bandara Soekarno Hatta
Insya Allah jamaah tiba di Bandara Soekarno Hatta. Mudah-mudahan Allah SWT menerima amal ibadah kita dan menjadikan Ibadah Umrah yang Mabrur. Aamiin..

Sahrul Gunawan Pernah dikecewakan


Lantaran pernah dikecewakan pihak travel dalam perjalanan umrah pada 2001, Sahrul Gunawan terpacu membuka bisnis travel Sakinah Group.

"Sebetulnya saya membuka travel ini karena dulu saya pernah dikecewakan salah satu travel. Saya pernah berangkat haji, nyasar ke Bangkok. Sebenarnya bukan nyasar. Untuk tiket Bangkok-Jakarta enggak ada konfirmasi. Ya, memang ada faktor x di situ. Mungkin ini ujian dari Allah SWT. Tetapi seharusnya pihak penyelenggara tidak hanya bicara itu, saya enggak puas karena ada teman yang membayar dengan nominal yang sama tetapi mendapatkan fasilitas lebih baik," papar Sahrul ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Setelah kejadian yang tidak mengenakkan itu, aktor sinteron ini sering melakukan perjalanan rohani untuk mempelajari seperti apa sistem yang dijalankan pada bisnis travel.

"Kalau diibaratkan, ini seperti kekecewaan yang membawa berkah. Tahun 2005, saya membuat travel dengan nama SG, artinya Sakinah Group. Saya ingin karyawan di grup saya tenang. Bahkan, saking tenangnya di awal-awal kita malah rugi terus. Alhamdulillah, sekarang udah enggak rugi," kata suami Indriani Hadi itu, tertawa.

Meski sibuk mengurus biro perjalanan, umrah dan haji, ayah dua orang anak ini tidak akan meninggalkan dunia entertainment yang sudah membesarkan namanya.

"Alhamdulillah, saya masih diberi kepercayaan di entertain untuk jadi presenter di salah satu stasiun televisi swasta. Kemarin habis menghibur TKI di Taiwan dan Hong Kong dengan lagu religi. Selebihnya, kalau enggak di entertain, saya di kantor. Saya ingin dua-duanya berjalan. Dunia entertain itu bukan profesi lagi, tapi hobi. Bukan dilihat dari materinya saja," ujarnya.